Kamis, 03 Mei 2012

Memory di IstiQamah


Waktu 3 tahun yang ku habiskan di pondok memang tak sebanding dengan puluhan tahun waktu yang ku habiskan di luar. Namun sungguh, pondok telah memberikan banyak warna bagi hidupku.
Ketika ku mulai menapaki dunia remaja yang penuh dengan lika-likunya. Aku justru harus “dikurung” di sebuah tempat yang terletak jauh di dalam sebuah kampung di kota yang kecil pula.
Ketika naluriku sebagai remaja mulai mengajakku untuk mengenal lawan jenis, pondok telah lebih dahulu memaksaku untuk menghabiskan waktu 24 jam penuh bersama para wanita. Jika pun ada pria, mungkin hanya ada satu atau dua orang penjaga pondok, yang umur beliau2 pun jauh di atas kami.
Saat awal-awal kedatanganku, bagiku tak ada yang istimewa di pondok itu… Pondok yang dikelilingi dengan pagar,  tak ada hiburan, fasilitas  serba sederhana dan berbagai hal lain yang membuat hari-hari ku semakin sepi.
Tak dipungkiri, minggu-minggu bahkan bulan-bulan pertama ku habiskan waktu di pondok dengan perasaan tak nyaman. Menangis, itulah yang sering ku lakukan di saat-saat sendiriku. Entah di kamar mandi, entah di kamar, tak ada yang ku lakukan selain menangis dan menangis.
Bulan demi bulan berlalu. Tak terasa satu tahun masa awal remajaku telah ku habiskan dipondok ini. Ada keinginan untuk berhenti dan melanjutkan sekolah di luar, namun untunglah keinginan lain yang lebih kuat mengajakku untuk terus bertahan di pondok ini.
Untunglah, aku tak terlarut dalam kesedihan pada tahun kedua perjuanganku di pondok. Aku mulai menikmati suasana pondok yang ternyata unik. Aku mulai menemukan orang-orang yang menyayangi dan selalu ada untukku dengan tulus. Waktu 24 jam yang kuhabiskan bersama mereka membuatku semakin merasakan bahwa merekalah keluargaku di sana dan saat itu.
Tak pernah terfikir bahwa aku akhirnya berhasil menyelesaikan madrasah menengah pertamaku di pondok itu, pondok tercinta Darul Istiqamah lil banat ato kami sering menyebutnya “DIIC “Darul Istiqamah Islamic Collage”…
Semoga episode2 indah di ma’had itu dapat ku urai kembali . . .
Aku siap melacak lagi file-file lama yang tersimpan rapi di otakku,
demi mengenang kembali keindahan masa-masa itu….
Masa-masa yang mengajarkanku arti hidup dan kehidupan…
                                                                                                                               Semanda, 28 April ‘12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komen, saran, dan kritiknya...
Syukron ^,^