Senin, 14 Mei 2012

Gadhul Bashar


“GADHUL BASHAR” itulah tema liqo kami hari ini. Kata ini mungkin sudah tak asing bagi kita, tapi sayang kadang kata ini hanya menjadi teori yang tak berlanjut pada praktek realitanya. Dalam QS. An-Nur 30-31, Allah dengan tegas memerintahkan pada laki-laki dan wanita yang beriman untuk menahan pandangan mereka. Maka, kita percaya bahwa semua yang Allah perintahkan maupun Allah larang selalu punya alasan yang memberi maslahat bagi kita. Begitupun dengan perintah ini. Allah tak ingin hati kita dikotori oleh hal-hal yang tidak halal dan justru akan merusak hati kita.


Awalnya terpikir untuk absen saja liqo hari ini, karna banyaknya tugas kuliah yang harus dikerjakan dan lelahnya setelah seharian berkutat di kampus. Ditambah lagi, beberapa kawan yang juga tidak bisa hadir liqo membuat ana semakin tergoda untuk kabur. Namun, entah bisikan dari mana, ana mencoba menepis niat buruk itu. Untunglah, Allah masih menahan ana hingga murobbi datang dan akhirnya ana menjadi bagian dari perkumpulan yang mengkaji ilmu Allah sore ini.(Tautkanlah hati-hati kami dalam iman kepadamu ya Rabb,..)
Ternyata, tak sia-sia ana ada disini. Bertarung menghadapi godaan syetan yang terkutuk. Akhirnya, ana tau mengapa Allah menahan ana disini. Karena materi liqo hari ini kembali mengingatkan ana yang sering lalai. Sederhana saja isinya, tapi benar-benar sering terlupa. Kadang terlarut melupakannya, saat godaan ikhtilath (terutama) mulai menerpa. Keasyikan berbagi cerita dan ilmu pada mereka, membuat batasan-batasan itu terlanggar. Tak di sengaja memang, tapi jika tak selalu diingatkan dan disadarkan, maka yang akan terjadi adalah “Dosa yang dianggap biasa”
Saat ini, pandangan yang cukup sulit bagi kita (para remaja beranjak dewasa) tentu adalah pandangan terhadap “seseorang” yang punya tempat khusus di hati kita. Sesungguhnya,
hal itu adalah fitrah. Setiap manusia dianugerahi perasaan tertarik pada lawan jenis, dan tak ada yang salah dengan rasa itu. Kita tak pernah menginginkan rasa itu ada dan tak pernah pula berharap rasa itu ada untuk seseorang. Allah lah yang telah mengilhamkan perasaan itu ke dalam hati-hati kita. Namun, perasaan itu sesungguhnya bukan untuk diumbar dan diaplikasikan di jalan-jalan yang tidak diridhoi Allah. Allah menganugerahkan rasa itu sebagai ujian, karena Allah ingin melihat sejauh mana kita menjaga rasa itu hingga waktu yang tepat datang.
Pandangan pada “si dia” lah yang kadang sulit kita jaga. Entah memandang dengan sengaja atau hanya curi-curi pandang sebenarnya sama saja. Kita telah memberi ruang bagi syetan untuk masuk dan menyebarkan virus-virus terlarang di hati kita. Tak berhenti sampai di situ, syetan juga mengirimkan sinyal-sinyal negatif dalam otak kita, hingga yang paling ditakutkan adalah ancaman syetan untuk mengaplikasikan sinyal-sinyal di pikiran kita dalam bentuk nyata. Nau’udzubillah.
Selain itu, kadang kita terlalu asyik berbaur dengan para laki-laki. Meskipun bersama para wanita, namun jika batasan yang harus dijaga semakin samar dan pandangan yang tak mampu di tepis, maka yang kita lakukan adalah sebuah dosa. Percampuran laki-laki dan perempuan yang kadang tak disadari, sering dilakukan. Kalaupun sadar, namun kita sudah terlena dan menganggap hal itu hanyalah bentuk pergaulan biasa yang akan mengakrabkan semua. Padahal jika kita sadari, sesungguhnya Islam telah mengatur batasan-batasan pergaulan pria dan wanita. Karna sesungguhnya tak ada yang tau apa-apa yang terbersit di hati-hati kita.
Pandangan adalah salah satu zina mata, dan Allah melarang kita mendekati zina. Kita harus selalu menyadari bahwa sekecil/sesepele apapun dosa yang kita lakukan, jika ia terus berlarut dan dibiarkan maka tidak mustahil ia akan menjadi dosa besar yang mengundang murka Allah. So, pandanglah “seseorang”/ “sesuatu” dengan pandangan yang wajar dan seperlunya. Biarkan keindahannya kita nikmati nanti jika ia memang disiapkan untuk kita.

Lindungi pandangan dan hati-hati kami dari hal-hal yang tak halal bagi kami, ya Rabb…
Bantu kami menjaganya hingga kami dapat menyerahkannya pada orang yang tepat di waktu yang tepat nanti.. Aamiin
Pesan murobbi hari ini : Jangan pernah memastikan “sesuatu” yang belum dipastikan oleh Allah. 
Kamis, 10 Mei ‘12

1 komentar:

  1. aamiiiin Ya Rabb

    subhanallah...
    makasih udah share ilmu.a ukh

    dr dulu an selalu bertanya2 ttg gadhul bashar. alhamdulillah udah ada gambaran ^_^

    BalasHapus

Ditunggu komen, saran, dan kritiknya...
Syukron ^,^