Senin, 02 April 2012

Pelajaran dari Seorang Musisi Jalanan


Seperti biasa, jalanan kota di sore hari selalu dipenuhi dengan berbagai kendaraan yang lalu lalang. Saat lampu merah beraksi, maka tanpa dikomando semua kendaraan serempak berhenti. Namun, penantian menunggu datangnya lampu hijau tak terasa membosankan karena berbagai hiburan telah tersedia. Mulai dari lalu lalang penjual2 asongan, peminta-minta, hingga para musisi jalanan yang dengan bangga menyumbangkan suara emasnya. Namun, jangan pernah merendahkan mereka terutama pada musisi jalanan. Karena, sosok salah satu dari mereka telah membuatku terpana dan terkagum di sore itu.
Begini ceritanya,..


Sore itu, kami sekeluarga memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di suatu tempat. Dengan menaiki mobil, kami menikmati perjalanan hari itu. Tiba di perempatan jalan, mobil ayah berhenti karna lampu merah telah menyala. Aku dan adik yang berada di kursi belakang pun tak melewatkan kesempatan itu untuk melihat kawan-kawan disana yang tak seberuntung kami.
Tiba-tiba seorang remaja pria mendekati mobil kami, tanpa disuruh ia segera menyanyikan sebuah lagu. Suaranya mungkin tak seindah suara afgan, tapi sungguh alunan suaranya sangat nikmat didengar. Ketika ayah ingin mengambil uang dari sakunya, tiba-tiba remaja itu berlari menuju seberang jalan. Jalanan yang sesak membuatnya hamper tertabrak, “Hei, bocah sialan… kalau nyebrang lihat-lihat, mau mati kamu…Huhh….” umpat sang sopir yang hamper menabraknya sembari melajukan kendaraannya. “Maaf pak, saya minta maaf sekali, lain kali saya akan hati-hati.” Ucap sang bocah.
“Anak sekarang memang aneh, mau dikasih uang malah lari… udah gitu nyebrang nggak hati-hati lagi..” ayah ikut kesal dengan sikap bocah tersebut.
Mataku terus mengikuti langkah tersebut sejak kepergiannya dari mobil kami hingga ia tiba diseberang jalannya. Langkahnya berhenti tepat di hadapan seorang nenek. Yang dilakukannya kemudian sungguh di luar dugaanku. Dengan hati-hati ia menggamit lengan nenek tersebut dan menggiring sang nenek menyeberang jalan. Ketulusannya terlihat jelas dari sikapnya yang sopan dan sangat menjaga nenek tersebut.
Setelah menyebrangkan sang nenek, ia pun mendatangi mobil kami sembari meminta maaf karena tak sempat menghabiskan lagu yang dinyanyikannya tadi. Kami semua terpaku menatap sosok biasa di hadapan kami ini. Ia rela tak mendapat balasan atas suaranya, tapi malah berlari (bahkan hamper tertabrak) hanya karena melihat seorang nenek di seberang jalan yang kesulitan untuk menyeberang.
Subhanallah, pelajaran besar tentang ketulusan menolong q dapat hari ini….
Tue, 3 Apr ‘12
Fak_uSh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komen, saran, dan kritiknya...
Syukron ^,^