Selasa, 18 Desember 2012

Langkah-Langkah Berat on the Green HiLL

 
Minggu-minggu yang melelahkan…
Hummph… inikah puncak kesibukan sebagai mahasiswa itu???
Jejak-jejakku di kampus hijau sudah hampir selesai. Sekarang, aku sedang mencoba mengalahkan sebuah terjal yang mencoba menghambat perjalananku. Dan, minggu-minggu ini benar-benar menguras tenaga dan pikiranku. Tak sempat lagi memikirkan urusan hati, urusan rumah, bahkan urusan umat… Astaghfirullah…
Hmm, urusan hati… Memang hati mesti di urus.. ya, Iyyalah, masa ya iyya donk… hehee….

Semakin senggang waktu yang dimiliki, hati memang semakin sulit untuk dikendalikan,,, So, untunglah saat ini sedang masa busy, jadi tak ada waktu untuk memikirkannya. Biarlah ia berjalan apa adanya, tak memikirkannya berarti kan tak menodai hati. Ternyata,,, kesibukan berdampak baik bagi urusan hatiku… Terima Kasih ya Rabb…
Urusan rumah… Hmm, jangan tanya kalau urusan ini… Saat senggang saja, banyak hal yang terlalaikan, apalagi saat masa-masa ini. Untungnya, I have an angle in this world… Seorang wanita yang selalu sabar menghadapi sikapku. Sosok kebanggaan yang sabar menerima kemalasanku, walau sesekali ia coba menegurku dengan kelembutannnya. Beliau tak pernah mengeluh walau setiap pagi harus berjuang melawan kantuk dan hawa dingin, demi menyiapkan sarapan untuk kami. Setiap pagi beliau selalu sibuk mengurus berbagai hal, hingga lupa mengurus dirinya sendiri. Sementara aku, juga berkutat dengan kesibukanku, entah menyelesaikan tugas kampus, memprint makalah, membaca materi middle test, atau hal-hal lain yang semuanya hanya menguntungkanku.
Itulah bedanya, aku sibuk untuk diriku, sementara beliau sibuk untuk kami.
Hmm, selalu bangga diri ini dianugerahi malaikat dunia seperti beliau… Di masa-masa busy ini, aku hampir tak ada waktu membantu meringankan pekerjaan beliau. Tapi, selama itu pula, tak pernah ku dengar kemarahan dan keluhan dari mulut beliau. Beliau selalu melakukan semua sendiri dan tulus. Tak hanya itu, selagi aku sibuk beliau lah yang justru melayaniku. Saat aku tiba di rumah setelah seharian kuliah, aku mendapati kamar bak kapal pecah yang ku tinggalkan sudah rapi dan bersih. Belum lagi, pakaian kotor yang sengaja ku tumpuk sudah rapi terlipat di lemariku.
Bayangkan, berhari-hari aku tak membantu pekerjaan rumahnya, saat suatu ketika aku bangun dan mendatanginya di dapur dan berniat membantu, beliau justru berkata, “Sudah, tidur aja dulu sana, sekarang masih pagi. Kamu kan cape. Mama bisa melakukan semuanya sendiri ,nak…”.
Ah, mama… Bukankah engkau jauh lebih lelah dariku.. Engkau memikirkan dan melakukan banyak hal untuk kami, sementara aku melakukan semuanya hanya untuk diriku. Selalu tak cukup ruang untuk mengungkapkan semua jasamu padaku, mama…
Terima kasih ya Rabb, telah menitipkanku pada bidadarimu…
The third, urusan umat… Hmm, berat sekali rasanya menyebutkan urusan ini… Entah, akukah yang menjadi bagian dari pengurus umat, atau justru aku lah yang terlebih dahulu harus di urus…. Jawaban kedua mungkin lebih tepat untukku, tapi bukankah aku juga punya kewajiban untuk mengurus umat. Bukan hanya aku, tapi kamu dan kita semua. Karena kita mengemban amanah sebagai khalifah Allah, kita diperintahkan untuk ber amar ma’ruf nahi munkar. Tidak harus di atas podium dan dihadapan ratusan jamaah. Mulai dari yang paling kecil dan mulai dari diri sendiri. Setiap saat dan setiap waktu, sesungguhnya kita semua bisa melakukannya.
Namun, hal ini berbeda jika kita punya amanah tersendiri untuk itu. Seperti amanah yang ku emban saat ini. Cukup berat memang, membagi waktu di tengah kesibukan jadwal dan tugas kuliah. Jujur saja, aku sempat drop, “galau” istilah orang sekarang. Akibatnya, aku sempat meliburkan diri dari amanah ini, untuk mengerjakan tugas lain yang ku rasa lebih penting…
Maafkan ana ya, adik-adik… Ana mungkin egois karena mementingkan kesibukan ana. Tapi sungguh, ana perlu waktu untuk menyelesaikan semuanya.
Amanah ini memang begitu berat, tapi amanah ini pula yang selalu menjadi rem buat jejak-jejak yang ana lalui. Semoga Allah memudahkan ana menjalankan semuanya.

Tonight, ana ingin memantapkan jejak ini… memulai jejak baru yang lebih mantap pijakannya, hingga ana tidak mudah oleng atau terjatuh saat kerikil itu menghadang… I want be better,… Lebih baik dalam segala hal, urusan hati, urusan rumah, urusan umat, dan urusan-urusan lain….
Home sweet Home, 29 Nov’ 12
20.23 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ditunggu komen, saran, dan kritiknya...
Syukron ^,^