Selasa, 19 Juli 2011

Shalat yang Bermakna

Ya Rabb... Sudah sekian lama ibadah rutin yang kami jalani berlalu begitu saja tanpa makna. Lima kali dalam sehari kami datang padamu, bahkan tak jarang jika panggilanmu mulai terdengar kami segera mensucikan diri dan berlari pada-Mu. Tapi kenapa semua seolah datang dan pergi tak ada hasil. Shalat yang kami jalani seolah hanya ritual dan sebagai jalan untuk menggugurkan kewajiban kami
Apa yang salah?


Kenapa maksiat terus kami jalani sementara shalat tak pernah bolong?
Ada apa dengan janji-Mu yang mengatakan bahwa shalat mencegah perbuatan keji dan munkar?
Kenapa kami tak pernah merasakan bahwa shalat akan menjaga sikap dan amal perbuatan kami?
Apakah janji-Mu hanya sekedar kata atau justru kami yang belum mampu mencapai titik itu?
Ya Rabb.. Ampuni kami yang malah menyalahkanmu atas kelalaian kami memahami makna perintahmu...
Sungguh, kami mengerti sekarang. Ternyata selama ini kami terjebak pada ritual. Kami tak menyadari bahwa shalat yang sesungguhnya tak sekedar gerakan dan bacaan yang dihapal.
Ternyata shalat adalah sesuatu yang nikmat. Seandainya kami boleh memisalkan..
Lima kali waktu shalat merupakan kesempatan emas untuk bertemu pada Sang Pemilik Jiwa,
Selama 24 jam, Dia menyediakan 5 kali waktu khusus untuk bertemu dengan kita.
Azan yang berkumandang adalah pemberitahuan bahwa waktu pertemuan dan curhat sudah dimulai,
Setiap waktu shalat akan ada jutaan bahkan miliaran manusia yang ingin curhat pada-Nya, dan kita harus datang tepat waktu agar kita mendapat kesempatan pertama untuk curhat dan dapat solusi langsung dari-Nya. Sedetik saja kita terlambat maka akan ada banyak manusia yang telah mendahului kita.
Inilah mengapa Rasul sangat menganjurkan kita untuk shalat tepat waktu, ternyata salah satu nikmatnya adalah agar kita mendapat giliran pertama untuk berbincang dengan-Nya..
Sungguh, Engkau tak pernah rugi jika kami tak datang. Panggilan-Mu bukan berarti Kau butuh bantuan kami, tapi Kau ingin mengingatkan kami yang sering lupa pada-Mu.
Kau sungguh Pemilik yang Bijaksana, Kau memiliki segala tapi Kau sangat menghargai kami yang justru hanya mendapat titipan dari-Mu.
Sungguh, kami terlalu angkuh. Kami membangga-banggakan apa yang kau titipkan. Kami sering tak sadar bahwa Kaulah Pemilik Sejati dan Kau lah Pemilik Segala Kesempurnaan.
Ya Rabb, kali ini hidayah itu telah datang. Hati ini telah terbuka dan jiwa ini telah diberi pemahaman oleh-Mu. Jangan biarkan hidayah ini pergi lagi,.. Jadikan kami orang yang paham dan mengamalkan apa yang kami pahami. Semoga shalat kami bukan sekedar ritual lagi, namun benar-benar kesempatan emas kami curhat dan mengadu segala hal pada-Mu.... Amiin..

1 komentar:

Ditunggu komen, saran, dan kritiknya...
Syukron ^,^