Selasa, 18 Desember 2012

Selangkah Lagi….

Hari ini, alarm itu kembali berbunyi. Tinggal selangkah lagi, perjalanan ini akan berakhir. Pagi ini, di hadapan kami semua telah hadir bayangan-bayangan masa depan HMJ tercinta. Dari wajah-wajah yang penuh antusias, dari suara-suara yang menunjukkan semangat besar, merekalah yang akan melanjutkan langkah-langkah kami.
5 orang yang sudah ada di hadapan kami pagi ini mewakili orang-orang terbaik yang dimiliki HMJ TH. Mereka yang berani tampil dan memiliki impian untuk menjadikan HMJ TH lebih baik.

Mereka adalah:
1.    Yuliyani
Satu-satunya Srikandi dalam perebutan menjadi pemandu langkah HMJ kali ini. Dari sekian banyak kaum hawa yang ada di jurusan ini, hanya dia yang mau tampil dan maju mewakili kaum mayoritas ini. Dalam orasinya, Yuli mengungkapkan bahwa sebenarnya ia tidak punya ambisi sedikitpun untuk menjadi seorang ketua HMJ TH. Ia menyatakan bahwa duduknya ia di hadapan kami saat ini, hanyalah untuk mengabulkan keinginan kawan-kawan sesama kaumnya. Setidaknya, kehadirannya telah memberi warna tersendiri bagi pemilihan ketua HMJ TH tahun ini. (4 jempol saya untuk Yuli, ….)
Namun demikian,sebenarnya ia pun telah memberikan masukan yang sangat positif bagi HMJ TH. Ia, dengan berani, memberikan kritikan

D' Last Steps

Dulu, semua hanyalah jejak-jejak kecil, kini semua berganti menjadi langkah-langkah yang semakin mantap. Tak terasa langkah-langkah itu akan tiba di garis finish. Setelah perjuangan selama kurang lebih 8  bulan, hari ini seperti menjadi alarm yang mengingatkanku. Ternyata, kami sudah melangkah sejauh ini. Hari ini, semua jalan yang pernah kami pijak kembali di telusuri. Memori kami kembali berputar ke masa-masa itu. Masa dimana kami semua seperti baru belajar merangkak. Perjuangan demi perjuangan mensukseskan setiap acara kembali melintas di benak kami. Tidak mudah memang, harus mengorbankan segalanya untuk HMJ tercinta.  Tapi sekarang, kami merasakan kebahagiaan yang tak dapat dilukiskan dengan untaian kata. Saat ini, kami tak sedang belajar merangkak, tapi kami sudah mampu berdiri, walau tetap harus saling berpegangan dan saling menguatkan agar langkah kami tak mudah goyang.
Kini kami berada di penghujung jalan. Dari sini sudah terlihat garis finish, pertanda langkah kami akan berhenti dan dilanjutkan langkah-langkah lain. Langkah-langkah yang kami harap akan semakin mantap. Langkah-langkah yang mau belajar dari kesalahan-kesalahan kami Langkah-langkah yang mau saling menguatkan, saling merapat, hingga kerikil-kerikil tajam tak mudah menjatuhkan dan celah-celah itu tak mudah dimasuki penghalang. Langkah-langkah yang mau bersabar menuntun langkah lain yang kurang bersemangat, langkah-langkah yang mau mengingatkan langkah lain yang keliru melangkah. Bersama-sama memantapkan langkah, menuju kesuksesan HMJ. Karena ia ibarat rumah kita di kampus ini. Di sanalah kita akan mampu mendapat ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan jika kita mampu merawat dan menghiasinya dengan penuh kasih.
Walau sudah hampir tiba di garis finish, langkah-langkah ini belum berakhir, Kawan. Kita harus menyelesaikan langkah ini. Ibarat seorang pelari, maka langkah-langkah akhir inilah yang akan sangat menentukan. Garis finish sudah di depan mata, itu artinya kita harus semakin menguatkan langkah, semakin bersemangat dan berhati-hati. Hingga akhirnya kita akan mampu menginjak garis penghabisan itu dengan sempurna. Aamiin.

Home Sweet Home,
On 18.23 WITA , 8 Desember 2012

4 All Pengurus HMJ TeHa Periode 2012: Terima Kasih atas Kerja Keras selama ini, semoga Allah membalas setiap langkah yang kita pijak bersama…. Aamiin…

My New Step on Ma’had Sahabat


Today, I am being a ‘santriwati’ again.
Memasuki rumah sang ustadzah dengan perasaan berdebar. Ternyata, sebagian santriwati sudah duduk rapi. Pandanganku tertuju pada setiap orang di ruangan ini. Jujur, satu kata yang bisa ku ucap saat melihat mereka. Subhanallah…!!! Aku bahagia, sangat bahagia..
Satu persatu santriwati mulai berdatangan, hingga penuhlah ruangan ini. Sekali lagi, aku menatap mereka satu persatu. Sungguh, aku beruntung ada di sini. Melihat mereka saja membuatku merasa damai. Sosok-sosok muslimah yang menghiasi diri mereka dengan balutan jilbab nan anggun. Ada rasa canggung berada di sini, tapi aku berusaha menepis. Aku harus bersyukur. Di tempat ini aku akan kembali menemukan muslimah yang ‘hilang’ itu. Aku akan belajar dari mereka. Setidaknya kesan itu yang ku dapat setelah beberapa menit ada di sini.
Selain mereka, beberapa sosok mungil juga membuatku takjub. Ternyata

Langkah-Langkah Berat on the Green HiLL

 
Minggu-minggu yang melelahkan…
Hummph… inikah puncak kesibukan sebagai mahasiswa itu???
Jejak-jejakku di kampus hijau sudah hampir selesai. Sekarang, aku sedang mencoba mengalahkan sebuah terjal yang mencoba menghambat perjalananku. Dan, minggu-minggu ini benar-benar menguras tenaga dan pikiranku. Tak sempat lagi memikirkan urusan hati, urusan rumah, bahkan urusan umat… Astaghfirullah…
Hmm, urusan hati… Memang hati mesti di urus.. ya, Iyyalah, masa ya iyya donk… hehee….